Senangsekali bisa ada di sini," imbuhnya. Sementara itu, pimpinan panti asuhan Ikhlasul Amal Mustifa Winanto menyampaikan apresiasi dan rasa terimakasihnya kepada Pertamina atas bantuan yang sudah diberikan. Ia berharap ke depannya hubungan baik dengan Pertamina bisa terus terjalin.MAUMERE — Panti Asuhan St. Aloysius Wairklau di kota Maumere Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur NTT, yang berdiri sejak tahun 1989 kini memasuki usia 20 tahun dan menampung 35 anak. Anak-anak yang ditampung ada yang tuna grahita, tuna ganda, autis dan disabilitas yang berumur antara 3 tahun hingga berusia 17 tahun yang dilayani oleh 8 pegawai. “Kadang-kadang kami mengalami kesulitan terutama melayani anak-anak yang baru masuk ke panti ini,” kata Suster Paulina Bule, ALMA, Kepala Panti Asuhan St. Aloysius Wairklau di kota Maumere, Minggu 9/2/2020. Suster Paulina Bule, ALMA, Kepala pPnti Asuhan St. Aloysius Wairklau, saat ditemui Minggu 9/2/2020. -Foto Ebed de Rosary Sementara untuk anak-anak yang sudah lama, kata Suster Paulina, pihaknya sudah melakukan observasi dan dilihat kemampuan mereka untuk dikembangkan sehingga tidak terlalu alami kesulitan. Untuk makan minum, biaya sekolah dan operasional panti asuhan, jelasnya, pihak panti tidak terlalu mengalami kesulitan kalau kesulitan karena banyak masyarakat di Sikka selalu peduli dan memberikan bantuan kepada panti asuhan ini. “Ada bantuan dari Kementrian Sosial, Provinsi NTT, masyarakat sekitar dan dari donatur luar daerah. Anak-anak di sini memiliki bakat dan kemampuan yang bisa dikembangkan dimana ada yang bisa menyanyi dan pernah membuat album rekaman sendiri,” paparnya. Semua anak-anak di panti asuhan ini, kata Suster Paulina, tetap bersekolah meski seberat apa pun dimana anak-anak berkebutuhan khusus dan disabilitas ini disediakan sebuah ruang kelas khusus. SELANJUTNYA 1 2 PantiAsuhan Buka 24 jam WhatsApp 0812-4900-3430 Info Terbaru Diposting pada 2021 Agu 2 Istighosah, Dzikir dan Doa Rutin Setiap hari Jum'at 2021 Jan 24 - 2021 Jan 31 Istighosah bersama anak-anak Yatim Dhuafa Pesan online Mari Salurkan Zakat, Infaq dan Shodaqoh melalui Kami 2021 Jan 16 - 2021 Jan 31 Tunjukkan kode ini di toko:
Herwin mengatakan, awal berdirinya panti itu karena keprihatinan ibunya, yakni Fatwa Radjin yang melihat kondisi anak-anak di sekitar rumah mereka di Wamonasa, Kecamatan Singkil Manado. Anak-anak tersebut dikumpulkan dalam rumah, tetapi karena jumlahnya semakin banyak, mereka mencari lahan baru."Oleh Haji Bahar dipinjamkan lahan ini," tutur mendapat bantuan pemerintah karena terkendala status lahan ditambah belum ada donatur tetap untuk Panti Asuhan Al Akhsan Manado, pengurus yayasan harus memutar otak menghidupi anak-anak asuh. "Kami membuka usaha bengkel kecil-kecilan, las, serta pemasangan pagar besi. Usaha ini untuk menambah biaya kebutuhan sehari-hari," ujar mengakui, bulan Ramadan membawa berkah bagi panti asuhan yang dikelolanya. Banyak dermawan, donatur dari komunitas ataupun perorangan yang datang berkunjung saat bulan suci. "Mungkin karena letak panti ini yang di pinggir jalan raya, sehingga banyak pihak mudah mengakses," tutur yang terpantau Minggu 19 Juni 2016. Dua komunitas, yakni klub motor Valentino Rossi Frans Club dan Vivian and Friend, menyambangi panti asuhan itu. Selain membawa makanan berbuka puasa, mereka juga memberikan bahan-bahan makanan serta kebutuhan sehari-hari, termasuk sarung dan berkah Ramadan itu disyukuri Herwin dan seluruh penghuni panti. Namun, sumbangan yang datang tidak lantas dihabiskan dalam sekejap. "Berkah selama bulan Ramadan ini kami kumpulkan untuk memenuhi kebutuhan selama setahun," ujar yang sebelumnya mempunyai posisi dan pendapatan yang memadai sebagai karyawan swasta memilih untuk mundur dari pekerjaannya dan mengurusi panti asuhan yang dirintis ibunya ini. "Mengabdi untuk anak-anak itu ibadah. Kini kami menabung sedikit-sedikit, semoga bisa membeli lahan sendiri untuk membangun panti asuhan ini menjadi lebih layak," ujar Herwin.* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Diamenceritakan soal sosok Ipda Purwanto yang berjiwa sosial tinggi kerap berbagi sayuran ke panti-panti asuhan di Kota Makassar, Sulsel. Jamaluddin juga menyebut Ipda Purwanto memiliki sejumlah Semarang - Kehangatan penuh canda terpancar di sudut panti asuhan yang berada di antara Gunung Ungaran dan Gunung Telomoyo. Dinginnya udara pagi, menyambut bersama 37 anak dari balita hingga remaja, yang berasal dari Papua, Kalimantan hingga Jawa yang tinggal bersama di bawah atap Panti Asuhan Harapan Kasih, Ambarawa. Semula, tatapan penuh tanda tanya tampak di wajah mereka yang tampak tegang karena bertemu tamu yang belum dikenal. Namun, setelah beberapa saat bertegur sapa, mereka dengan ramah menyapa dan sesekali melempar senyum. Polisi Tangkap Remaja Perempuan Diduga Pembuang Bayi di Panti Asuhan Bak Sinetron, Akal-Akalan Sepasang Kekasih Membuang Bayi ke Panti Asuhan Cerita Kurir Sabu Sumbangkan Upahnya untuk Bangun Panti Asuhan Berbagai permainan dari menguji memori hingga mengenal negara Sakura, Jepang menjadi pencair suasana yang sebelumnya kaku. Canda dan hukuman kecil membuat anak penghuni panti asuhan yang berlatar belakang agama, suku maupun ras berbeda ini. Itu hari, anak-anak kedatangan tamu dari jauh. Namanya, Kenichi Morita, Direktur PT Japantech Indojaya pengusaha asal Jepang. Ia mengajak anak-anak bermain. “Di sini masih ada 37 anak yang bertahan. Ada yang beragama Katolik, Kristen dan Islam. Ada yang dari Papua, dan ada yang dari Jawa. Berbagai suku ada disini,” kata Deni Setiawan, pengelola Panti Asuhan Kasih Harapan, Ambarawa. Menjaga anak panti asuhan di masa pendemi Covid-19, memberikan tantangan lebih. Saat masyarakat umum bertahan dengan keluarga mereka dari ancaman Covid-19, pengelola panti harus tetap menghidupi anak asuh. ** IngatPesanIbu Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan. Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Video Pilihan Berikut IniRahasia Sembuhnya Seluruh Santri Ponpes Nurul Hidayah Kebumen dari Covid-19 PantiAsuhan di Bandung Timur; Untuk panti asuhan yang memprihatinkan di Bandung Timur kini juga sebagian besar masih membutuhkan bantuan berupa uang maupun sembako. Banyak anak yang merasa sedih karena tidak mendapatkan donasi dari para donatur berupa makanan pokok. Biasanya panti asuhan tersebut selalu mengandalkan bantuan dari warga masyarakat sekitar di kota bandung tersebut. .