Selanjutnya Nabil Haroen mengajak para pendekar Pagar Nusa Blitar untuk bergotong-royong membangun balai latihan. “Ayo bersama-sama iuran untuk membangun padepokan untuk berlatih. Jika ada 2000 anggota masing-masing mau iuran, maka dalam beberapa bulan, bisa terkumpul dana dan kebutuhan fisik.
Jujur, ihlas, sportif, berani mengabdi, teguh pendirian, dan elegan. Pangkat-pangkat inilah yang layak disandang para pendekar dari Ikatan Pencak Silat Nahdlatul Ulama IPS-NU Pagar Nusa. Lagi pula para pendekar dunia persialatan ini tak terlalu butuh pangkat-pangkat basah di pemerintahan yang akhir-akhir ini ramai diperebutkan orang banyak. Para pendekarlah sebenarnya yang berada di barisan terdepan perjuangan mendapatkan ”kedaulatan” negeri ini sekalipun belakangan nama mereka tidak banyak mendapatkan tempat dalam catatan sejarah yang didominasi oleh para diplomat dan politisi. Di tengah-tengah kerumunan ratusan pendekar berbaju, celana, dan kopyah atau julbab hitam kelam itu penulis menemukan semangat menggebu-gebu untuk memperbaiki kondisi Nusantara yang telah dikacaukan oleh ”para pendekar berwatak jahat.” IPS-NU Pagar Nusa mengadakan Kongres di Pesantren Ciganjur Jakarta asuhan KH. Abdurrahman Wahid Gus Dur, Jum’at-Ahad 23-25 September 2005 lalu. Menjelang pelaksanaan kongres saya sempat berbincang dengan Ketua Umum IPS-NU Pagar Nusa yang selanjutnya terpilih kembali. Dialah Prof. DR. KH. Suharbillah. Perbincagan berlangsung akrab dan sama sekali tanpa rasa takut meski saat itu penulis berhadapan dengan seorang pimpinan pendekar yang brewokan dan bertubuh besar kekar. Salah satu ucapan Kiai Suharbillah yang penting begini ”Saya sempat mendapatkan telepon dari oknum yang mengatasnamakan pengurus wilayah Pagar Nusa. Dia mengaku menawarkan wilayahnya untuk memilih saya sebagai Ketua Umum Pagar Nusa Periode 2005-2010. Namun dia bertanya kompensasi apa yang hendak saya berikan kepada wilayah itu. Saya balik bertanya, apakah Pagar Nusa sekarang sudah seperti itu?!” Ya. Memang dalam banyak hal paguyuban jamaah yang empunya kejelasan kekuatan ”fisik” dan massa menjadi bahan-bakar utama untuk menjadi alat politik, dan dengan begitu para pentolannya tergolong orang yang berpunya. Namun Pagar Nusa tidak termasuk dalam bahagian itu. ”Saya sempat menawarkan kepada para pengurus Pagar Nusa, apakah kongres ini model Ansor atau model NU. Kalau model Ansor para anggotanya di kasih sangu. Namun kalau model NU malah dimintai urunan. Ternyata warga Pagar Nusa Lebih memilih model NU,” kata Kiai Suharbillah. Dua idealtipe barusan seharusnya tidak ada, namun kadang menjadi problem ideologis yang pertama-tama harus diperbincangkan secara intern, diselesaikan sampai tuntas. Para pengurus cabang IPS-NU Pagar Nusa berangkat ke Jakarta dari daerahnya masing-masing, Jawa dan luar Jawa, dengan biaya sendiri. Sedari awal Kiai Suharbillah berpesan, ”Kami pengurus pusat tidak menyediakan tiket. Tiketnya nanti di surga dan insyallah lebih mahal harganya.” Itupun para pengurus Pagar Nusa yang hadir dimintai iuran 100 sampai 300 ribu-an percabang; jumlah yang lumayan besar untuk kebanyakan warga Pagar Nusa. Budaya Bangsa Jika Jam’iyyah Nahdlatul Ulama dan kalangan pesantren mengaku sebagai penjaga tradisi, maka Pagar Nusalah anak NU yang paling cinta dengan budayanya. Misalnya saja, jurus-jurus yang ada dalam Pagar Nusa tidak harus satu barisan namun disesuaikan dengan trend pencak di daerah masing-masing dan dinamai dengan nama daerahnya. Ada jurus Cimande, Kediri, Pasuruan, dan daerah lainnya. Pagar Nusa tidak terlalu gemar mengimpor jurus-jurus silat dari Asing apalagi sampai menamai jurus silatnya dengan istilah asing yang apalagi ngetrend. ”Sama dengan pesantren yang dulu-dulu itu. Namanya selalu identik dengan nama daerahnya. Ada Pesantren Lirboyo, Tebuireng, Langitan, dan seterusnya. Inilah pesantren yang asli, bukan pesantren yang belakangan dinamai dengan memakai nama dari bahasa Arab,” kata Kiai Suharbillah. Tema yang diusung dalam kongres Pagar Nusa kali ini adalah ”Berjuang Menegakkan Moralitas dan Budaya Bangsa.” Pagar Nusa bertekat mengisi ruangnya sendiri sekalipun ruangnya yang lama dan klasik dan tak harus sama dengan yang lain. ”Kami akan menngalakkan gerakan ekonomi di seluruh basis NU dengan cara mengampanyekan kembali semboyan cinta terhadap produk sendiri, terutama produk dari warga Nahdliyyin, dan agar kembali ke model perekonomian lama yang merakyat yakni model koprasi,” kata Kiai Suharbillah. Para pendekar IPS-NU Pagar Nusa tidak hendak ambisius ingin menyelesaikan problem Nusantara yang semakin edan ini secara cepat dan revolusioner, namun secara pasti mengambil perannya sendiri. ”Dalam soal kenaikan BBM kami tidak ingin memihak sana-sini. Kami hanya bertugas agar konflik yang terjadi akibat kenaikan BBM tidak semakin parah,” kata Kiai Suharbillah. Semoga bisa. a khoirul anam APA ITU PAGAR NUSA ? Nama lengkap organisasi ini adalah Ikatan Pencak Silat Nahdlatul Ulama’ Pagar Nusa disingkat IPSNU Pagar Nusa. Sedangkan Pagar Nusa sendiri merupakan akronim dari Pagar NU dan Bangsa. IPSNU Pagar Nusa adalah satu – satunya wadah yang sah bagi organisasi pancak silat di lingkungan Nahdlatul Ulama’ berdasarkan keputusan Muktamar. Organisasi ini berstatus lembaga milik Nahdlatul Ulama’ yang penyelenggaraan dan pertanggungjawabannya sama sebagaimana lembaga – lembaga NU lainnya. Status resmi kelembagaan inilah yang menjadikan Pagar Nusa wajib dilestarikan dan dikembangkan oleh seluruh warga NU dengan mengecualikan pencak silat atau beladiri lainnya. Segala kegiatan yang berhubungan dengan pencak silat dan beladiri dengan segenap aspeknya dari fisik sampai mental, dari pendidikan sampai sistem pengamanan dan lain – lain merupakan bidang garapan bagi lembaga ini. VISI DAN MISI Pagar Nusa ber-Aqidah ala Ahlussunnah wal Jama’ah dengan asas organisasi Pancasila. Pagar Nusa mengusahakan Berlakunya Ajaran Islam berhaluan Ahlussunnah wal Jama’ah di tengah-tengah kehidupan negar kesatuan Repubil Indonesia yang ber-Pancasila. Pelestarian, pembinaan, dan pengembangan pencak silat baik seni, beladiri, mental spiritual, maupun olahraga / kesehatan khususnya di lingkungan NU maupun di lingkungan warga bangsa lain pada umumnya. ANGGOTA Keanggotaan diatur dalam Peraturan Dasar dengan kriteria mudah yaitu warga Nahdlatul Ulama’ Mulai kanak – kanak sampai sesepuh batasan usia Dari yang belum mengenal pencak silat sampai yang mahir batasan kemampuan Sistem penjenjangan anggota dll, disesuaikan dengan kemampuan, usia, dan kebutuhan MATERI PENCAK SILAT Materi Pencak Silat Pagar Nusa Bakudi susun oleh tim yang terdiri dari dewan dan sumber lain dari berbagai aliran asli dari seluruh Indonesia seperti Cimande, Cikaret, Cikampek, Cikalong, Minang, Mandar, Mataram, dll. secara sistematis dengan metode modern. Penyusunan jurus baku, baik fisik maupun non fisik dilakukan secara bertahap, memakan waktu bertahun – tahun dan sampai kini masih dilakukan penggalian – penggalian untuk paket selanjutnya. Materi baku telah dilengkapi Buku Panduan bergambar, Kaset, dan VCD, dapat dibeli di bagian perlengkapan pusat. FISIK BAKU Gerak Dasar Paket Kanak – kanak setingkat TK Paket I A & B setingkat SD Paket II A & B setingkat SMP Paket III A & B setingkat SMU Paket Beladiri setingkat perguruan tinggi Pencapaian jurus fisik baku menjadi tolak ukur tingkatan sebagai jenjang latihan. Warna Dasar Badge pada sabuk tingkatan menyesuaikan dengan penjenjangan tersebut. Pendalaman = Seni Festival, Lomba, dll. = Beladiri Terapan, Keamanan, dll. = Olahraga Pertandingan, Senam Massal, dll. = Kesehatan Pijat, Pernafasan, Obat, dll. = Dan Lain – Lain. NON FISIK BAKU Ijazah Jurus Asma’ul Husna Jurus Taqorrub Pendalaman = Pengisian Badan Langsung / Instan Pengisian Bertahap Sesuai Jurus Pengisian Barang Pengobatan Non Fisik Atraksi Do’a dll. MANFAAT Bergabung dengan Pagar Nusa bermanfaat, baik sosio kultural, edukatif maupun personal. PERANGKAT LPS NU PAGAR NUSA Disamping Struktur kepengurusan, Pagar Nusa memiliki perangkat organisasi yang dibentuk hanya ditingkat pusat sbb DEWAN BESAR GURU KHOS Yaitu Ulama – Ulama Sepuh yang sangat mumpuni baik lahir maupun batin yang menjadi rujukan terakhir bagi keputusan – keputusan penting dan merupakan back up utama LPSNU Dewan Besar Guru Khos antara lain
Berdasarkanhasil observasi yang dilakukan peneliti pada hari Rabu tanggal 03 Mei 2017 berisi tentang kegiatan latihan rutin pencak silat pagar nusa yang dilaksanakan setiap hari Rabu pukul diawali dengan langkah pertama, yaitu berdoa sebagai pembuka yang dipimpin oleh pelatih. Kedua, melakukan gerakan salam pagar nusa.
Akhirnyatak lama kemudian istrinya datang juga, hilang rasa khawatir, yang ada tinggal jengkel dan marah. (PC PSNU) Pagar Nusa Kabupaten Majalengka menggelar latihan rutin bagi pelajar di Majalengka untuk belajar seni bela diri NU. Kegiatan kali ini bertempat di halaman Balai Desa Banjaransari, Cikijing, Majalengka, Selasa (10/2) pagi dan
BaliSiapkan 5 Lapangan Penunjang Sambut Piala Dunia U-20. Denpasar, IDN Times – Terpilihnya Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 Tahun 2021 mendatang menjadi suatu kehormatan tersendiri bagi bangsa ini. Kabar tersebut disampaikan oleh Kepala Hubungan Media dan Promosi Digital PSSI, Gatot Widakto, pada Oktober 2020 lalu.
RakernasPagar Nusa Putuskan Perkuat Kaderisasi dan Jejaring Luar Negeri. M. Nabil Haroen pada penutupan Rakernas PP Pagar Nusa NU, di Hotel Arya Duta Jakarta, Jum'at (08/07/2022) dini hari tadi
POSKUPANG.COM - Persib Bandung memboyong sebanyak 24 pemain ke Batam guna menjalani pemusatan latihan dan laga uji coba.. Tim Maung Bandung dijadwalkan menghadapi Tanjong Pagar United, klub asal Singapura di Stadion Gelora Citramas, Batam, pada Minggu (5/6/2022).. Dalam lawatan kali ini, sejumlah pemain absen karena memperkuat
Kegiatanlatihan yang diselenggarakan Pagar Nusa Kartasura, Sukoharjo, Jawa Tengah pada Ahad (02/02) kemarin berbeda dari biasanya. Para santri dan anggota rela menempuh jarak puluhan kilo meter dengan mengendarai sepeda motor untuk sampai di Pantai Sepanjang, Gunung Kidul dan menyelenggarakan rangkaian kegiatan di sana.
TEHNIKDASAR PERNAPASAN PAGAR NUSA latihan santai setelah sekian lama istirahat akibat pandemi covid19Dukung terus chanel kami dengan klik tombol Like & subs
Belumlama,” paparnya, Rabu (27/11/2019). Ia mengungkapkan insiden tewasnya MA, bukan karena faktor kesengajaan. Menurutnya tendangan A atau tendangan dengan kaki ke bagian perut yang dilakukan pelatih berinisial FAS (16) asal Donoyudan, Kalijambe ke korban juga tendangan yang wajar dan selalu diajarkan ke siswa.
. viiiem43g4.pages.dev/982viiiem43g4.pages.dev/388viiiem43g4.pages.dev/238viiiem43g4.pages.dev/641viiiem43g4.pages.dev/313viiiem43g4.pages.dev/388viiiem43g4.pages.dev/205viiiem43g4.pages.dev/739viiiem43g4.pages.dev/529viiiem43g4.pages.dev/610viiiem43g4.pages.dev/253viiiem43g4.pages.dev/548viiiem43g4.pages.dev/228viiiem43g4.pages.dev/720viiiem43g4.pages.dev/540
lama latihan pagar nusa